Daging Berformalin Marak, Pengawasan Gagal

Bookmark and Share
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi mengatakan, penemuan daging mengandung formalin tersebut menjadi cermin lemahnya pengawasan pemerintah terhadap peredaran makanan bagi masyarakat. Menurutnya, kejadian tersebut karena pemerintah melakukan aksi pada saat momen tertentu saja.

"Jadi maraknya makanan berformalin, boraks, itu semua menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah. BPPOM atau Dinas jangan hanya sidak pas puasa saja, tapi diperkuat inspeksi regulatory, harus hari biasa juga ada," ujarnya saat dihubungi wartawan.

Tulus menuturkan, maraknya penemuan daging mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia tersebut dikarenakan tidak ada tindakan tegas bagi sang penjual oleh pemerintah, atau instansi yang melakukan razia. Padahal, efek yang ditimbulkan berbahaya bagi konsumen.

"Nggak ada tindakan tegas buat yang jual. Selama ini kan hanya pembinaan, padahal ini masalah serius di masyarakat," lanjutnya.

Ia berharap pemerintah mampu menciptakan kebijakan yang berpihak pada keamanan dan kenyamanan konsumen. Khususnya, dengan melakukan pengawasan terhadap izin penjualan formalin oleh masyarakat umum.

Menurutnya, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan pengawasan hingga ke tempat pelelangan ikan. Oleh sebab itu, pencampuran bahan berbahaya, diduga dilakukan di tengah perjalanan.

"Ini juga masalah pengawasan tata niaga penjualan formalin dan lainnya. Tidak diperbolehkan orang menjual formalin dalam jumlah tertentu. Harusnya pemerintah melakukan pengawasan sampai ke situ," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, petugas gabungan Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) Provinsi DKI Jakarta bersama unsur Korwas PPNS Polda Metro Jaya, dan Suku Dinas (Sudin) Peternakan dan Perikanan lima wilayah, merazia makanan mengandung formalin di sejumlah tempat. Antara lain Hypermart Cibubur Junction, Lotte Mart Pasar Rebo dan Giant Cakung.

Hasilnya, petugas menemukan barang yang mengandung formalin, yaitu jenis ikan teri nasi dan kembung banjur. Sementara untuk pemeriksaan ayam dan daging semuanya bagus dan layak dikonsumsi. Seluruh barang yang positif mengandung formalin langsung ditarik dari pasaran.

Penulis : Fabian Januarius Kuwado, Editor : Ana Shofiana Syatiri (Sumber Tulisan: Kompas.Com)

Untuk antisipasi beberapa ulah nakal pengusaha dengan menggunakan bahan berbahaya pada makanan, "EASY TEST" melounching beberapa produk test kit untuk analisis bahan berbahaya pada makanan. BEBERAPA PRODUK yang sudah kami launching dan sudah kami pasarkan meliputi beberapa produk test kit seperti di bawah ini,

EASY TEST juga telah meluncurkan produk terbaru test kit untuk anda semua... DENGAN HARGA YANG PASTI TETAP BERSAING...!!

Informasi lengkap silahkan lihat di link berikut,
- Test Kit Sianida (Cyanide Test Kit) - KLIK DISINI UNTUK LEBIH DETAIL
- Test Kit Nitrit (Nitrite Test Kit) - KLIK DISINI UNTUK LEBIH DETAIL
- Test Kit Hipoklorit (Hypochlorite Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
- Test Kit Iodat (Iodates Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
- Test Kit Peroksida (Peroxydes Test Kit) - Klik disini untuk info detailnya
Tag: analisis cepat, bahan berbahaya pada makanan, boraks dalam makanan, cyanide test kit, easy test, formalin dalam makanan, info kita, nitrite test kit, test kit, test kit borak, test kit formalin, test kit methanyl yellow, test kit nitrit, test kit pewarna batik, test kit rhodamin b, test kit sianida

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger